Keributan antarpemain terjadi saat Wanderers berhadapan dengan Juventud
Liga Apertura Uruguay. Atas kejadian tersebut wasit mengambil tindakan
tegas dengan mengartu merah 17 pemain dari kedua kesebelasan.
Adu pukul antarpemain terjadi sesaat setelah wasit meniupkan peluit panjang tanda laga tuntas. Pertandingan yang berkesudahan dengan 3-3 tersebut berlangsung dalam tensi tinggi, dan memunculkan satu kartu merah yang dikeluarkan wasit pada pemain Wanderers, Diego de Souz, di akhir babak pertama.
Perkelahian masal antara pemain kedua kesebelasan tersebut ditengarai terjadi karena pemain Wanderers kecewa lantaran klaim penalti yang mereka minta jelang laga berakhir tak dipenuhi wasit. Adu tendang serta saling pukul pun langsung merebak di atas lapangan.
Setelah baku hantam berhasil diredam oleh petugas keamanan, wasit Leodan Gonzalez langsung bereaksi. Dia mengacungi 16 kartu merah, dengan masing-masing tim mendapat delapan. Ditambah satu yang sudah dikeluarkan di babak pertama, sang pengadil berarti total mengeluarkan 17 kartu merah.
Keributan tersebut kemudian merambat ke tribun penonton. Seorang fans disebutkan mengalami cedera di kepala akibat terkena lemparan baru. Demikian dikutip dari Guardian.
"Sesuatu harus dilakukan karena sepanjang pertandingan tidak ada apapun yang terjadi, tapi situasi seperti ini tidak bisa dibiarkan dan kami meminta maaf hal ini sampai terjadi," ungkap Wakil Presiden Wanderers, Gaston Inda.
Sementara salah satu petinggi Juventud, Yamandu Costa, menjanjikan jatuhnya hukuman buat pemain yang terlibat dalam kericuhan tersebut.
"Dua hal berbeda telah terjadi. Yang pertama adalah pertandingan yang berkembang, di mana dari sudut olahraga punya kesan baik karena masing-masing tim bisa mencetak tiga gol. Sementara hal lainnya, setelah pertandingan tuntas adu argumen antara pemain berkembang dalam cara yang sangat bebas," papar Costa.
Adu pukul antarpemain terjadi sesaat setelah wasit meniupkan peluit panjang tanda laga tuntas. Pertandingan yang berkesudahan dengan 3-3 tersebut berlangsung dalam tensi tinggi, dan memunculkan satu kartu merah yang dikeluarkan wasit pada pemain Wanderers, Diego de Souz, di akhir babak pertama.
Perkelahian masal antara pemain kedua kesebelasan tersebut ditengarai terjadi karena pemain Wanderers kecewa lantaran klaim penalti yang mereka minta jelang laga berakhir tak dipenuhi wasit. Adu tendang serta saling pukul pun langsung merebak di atas lapangan.
Setelah baku hantam berhasil diredam oleh petugas keamanan, wasit Leodan Gonzalez langsung bereaksi. Dia mengacungi 16 kartu merah, dengan masing-masing tim mendapat delapan. Ditambah satu yang sudah dikeluarkan di babak pertama, sang pengadil berarti total mengeluarkan 17 kartu merah.
Keributan tersebut kemudian merambat ke tribun penonton. Seorang fans disebutkan mengalami cedera di kepala akibat terkena lemparan baru. Demikian dikutip dari Guardian.
"Sesuatu harus dilakukan karena sepanjang pertandingan tidak ada apapun yang terjadi, tapi situasi seperti ini tidak bisa dibiarkan dan kami meminta maaf hal ini sampai terjadi," ungkap Wakil Presiden Wanderers, Gaston Inda.
Sementara salah satu petinggi Juventud, Yamandu Costa, menjanjikan jatuhnya hukuman buat pemain yang terlibat dalam kericuhan tersebut.
"Dua hal berbeda telah terjadi. Yang pertama adalah pertandingan yang berkembang, di mana dari sudut olahraga punya kesan baik karena masing-masing tim bisa mencetak tiga gol. Sementara hal lainnya, setelah pertandingan tuntas adu argumen antara pemain berkembang dalam cara yang sangat bebas," papar Costa.
No comments:
Post a Comment