Manajemen Persiwa Wamena memastikan akan mengajukan banding atas hukuman
yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI pada Edison Pieter Rumaropen. Kubu
Persiwa menganggap sanksi tersebut terlalu berat.
"Saya baru saja dikabari, tapi saya belum menerima surat keputusan itu. Baru akan dibicarakan di manajemen," ujar manajer Persiwa Agus Santoso saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Komisi Disiplin PSSI beberapa jam lalu telah menjatuhkan sanksi larangan aktif di kegiatan sepakbola seumur hidup pada Rumaropen. Pesepakbola yang berposisi sebagai gelandang serang itu dianggap bersalah telah melakukan pemukulan terhadap wasit saat timnya berhadapan dengan Pelita Bandung Raya, Minggu (21/4/2013) lalu.
Hukuman tersebut dikeluarkan setelah Komdis melakukan investigasi melalui rekaman video pertandingan dan keterangan dari pangawas pertandingan.
"Hukuman seumur hidup terlalu berat, walau tidak dibenarkan memukul wasit. Namun harus ditanyakan sebab dari dia memukul, terbukti melalui rekaman video, dengan memanggil dulu terdakwa," lanjut Agus Santoso.
"Komdis juga seharusnya mendengar penyebabnya. Memang bukti itu sudah nyata, penyebab dari itu tidak ditanyakan ke pemain yang kena sanksi, juga dimintai keterangan atau wasit."
Menurut Agus, Rumaropen telah mengakui kesalahannya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan mencoba melakukan banding dalam waktu dekat.
"Rumaropen sudah menyatakan penyesalan bahwa dia telah melakukan tindakan tidak sportif, itu merugikan diri sendiri dan merugikan tim. Maka kami akan mengajukan banding kalau memang benar begitu."
"Kami sendiri belum melakukan permintaan maaf kepada wasit Muhaimin. Karena saya tidak tahu kontak wasit Muhaimin. Dalam kesempatan ini saya mewakili masyarakat sepakbola, saya minta maaf kepada Muhaimin karena pemain kami telah melakukan pemukulan," tukas dia.
"Saya baru saja dikabari, tapi saya belum menerima surat keputusan itu. Baru akan dibicarakan di manajemen," ujar manajer Persiwa Agus Santoso saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Komisi Disiplin PSSI beberapa jam lalu telah menjatuhkan sanksi larangan aktif di kegiatan sepakbola seumur hidup pada Rumaropen. Pesepakbola yang berposisi sebagai gelandang serang itu dianggap bersalah telah melakukan pemukulan terhadap wasit saat timnya berhadapan dengan Pelita Bandung Raya, Minggu (21/4/2013) lalu.
Hukuman tersebut dikeluarkan setelah Komdis melakukan investigasi melalui rekaman video pertandingan dan keterangan dari pangawas pertandingan.
"Hukuman seumur hidup terlalu berat, walau tidak dibenarkan memukul wasit. Namun harus ditanyakan sebab dari dia memukul, terbukti melalui rekaman video, dengan memanggil dulu terdakwa," lanjut Agus Santoso.
"Komdis juga seharusnya mendengar penyebabnya. Memang bukti itu sudah nyata, penyebab dari itu tidak ditanyakan ke pemain yang kena sanksi, juga dimintai keterangan atau wasit."
Menurut Agus, Rumaropen telah mengakui kesalahannya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan mencoba melakukan banding dalam waktu dekat.
"Rumaropen sudah menyatakan penyesalan bahwa dia telah melakukan tindakan tidak sportif, itu merugikan diri sendiri dan merugikan tim. Maka kami akan mengajukan banding kalau memang benar begitu."
"Kami sendiri belum melakukan permintaan maaf kepada wasit Muhaimin. Karena saya tidak tahu kontak wasit Muhaimin. Dalam kesempatan ini saya mewakili masyarakat sepakbola, saya minta maaf kepada Muhaimin karena pemain kami telah melakukan pemukulan," tukas dia.
No comments:
Post a Comment