Jakarta - Paraguay lolos ke final Copa America usai mendepak Venezuela melalui adu penalti. Los Guaranies bisa mengukir sesuatu yang fenomenal karena mereka melaju ke partai puncak tanpa sekalipun memenangi laga di waktu normal.
Bermain hanya dengan 10 orang sejak babak pertama periode perpanjangan waktu, Paraguay berhasil meredam gempuran Venezuela dan memaksakan dilakukan adu penalti. Di adu tos-tosan tersebutlah skuad besutan Gerardo Martino berhasil menyingkirkan lawannya dengan skor 5-3 dan berhak masuk final.
Ini merupakan kali pertama Paraguay masuk final sejak yang terakhir tahun 1979 silam. Namun apa yang mereka ditorehkan tahun ini terasa fenomenal lantaran sejak di fase grup Paraguay tak pernah memetik kemenangan dalam waktu normal 2 x 45 menit, meski mereka juga tidak terkalahkan.
Paraguay mengawali penampilan di Copa America dengan hasil 0-0 kontra Venezuela, mereka kemudian mengejutkan Brasil dan memaksa Samba bermain imbang 2-2. Hasil 3-3 di laga pamungkas Grup C menghadapi Venezuela memastikan Justo Villar dkk lolos ke babak perempatfinal dengan status tim di posisi tiga terbaik.
Tren imbang Paraguay tersebut ternyata berlanjut hingga babak perempatfinal, di mana mereka kembali berhadapan dengan Brasil. Skor 0-0 bertahan setelah periode normal 2 x 45 menit dan perpanjangan waktu. Dan kegagalan empat eksekutor pertama Brasil akhirnya mengantar Paraguay menang 2-0.
Dan beberapa jam lalu Paraguay lagi-lagi tak mampu menuntaskan laga dalam waktu 90 menit saat menghadapi Venezuela di semifinal. Tanpa gol setelah bermain selama 120 menit memaksa pertandingan berlanjut ke adu penalti. Kesigapan Villar memblok sepakan Franklin Lucena akhirnya memberi Paraguay kemenangan 5-3.
Beruntung? Publik bisa saja menganggap begitu. Tapi apapun faktanya Paraguay telah berhasil mematahkan banyak prediksi karena mereka kini sudah menjejak final dan berpeluang menorehkan sejarah jika bisa mengandaskan Uruguay kembali melalui adu penalti.
Fenomena yang mirip-mirip dialami Paraguay pernah dialami Republik Irlandia di Piala Dunia 1990. Ketikan itu Republik Irlandia tiga kali bermain imbang dengan Inggris, Belanda dan Mesir di fase grup untuk lolos ke babak kedua.
Dalam laga babak 16 besar kontra Romania, Republik Irlandia kembali bermain imbang tanpa gol. Tiket ke perempatfinal didapat usai mereka menang 5-4 lewat adu penalti. Namun langkah mereka saat itu terhenti di perempatfinal setelah tunduk di tangan Italia dengan 0-1.
No comments:
Post a Comment