Madrid - Jose Mourinho cuma bisa memberi trofi Copa del Rey pada musim perdananya di Real Madrid. Dengan rekam jejaknya sebagai pelatih, dia diyakini akan lebih sukses musim depan.
Real Madrid mengapungkan keyakinan ini lewat situs resminya. Mereka memberi argumen berupa prestasi Mourinho yang sangat baik saat memasuki musim kedua di sebuah klub.
Pria asal Portugal itu tercatat meraih delapan trofi pada musim kedua di tiga klub berbeda. Dari delapan trofi itu, tiga di antaranya dia raih di Porto, dua di Chelsea, dan tiga lainnya di Inter Milan.
Di Porto, Mourinho menduduki kursi pelatih pada pertengahan musim 2001/2002 untuk menggantikan Octavio Machado. Dia memang cuma sanggup mengantarkan Dragons finis di peringkat ketiga pada musim itu. Namun, dia berjanji untuk membawa timnya juara pada musim selanjutnya.
Janji itu benar-benar dipenuhinya. Pada musim 2002/2003, Porto diantarkannya jadi juara, bukan cuma di Liga Portugal, tapi juga di Taca de Portugal (Piala Portugal) dan Piala UEFA.
Mourinho juga berprestasi cukup baik pada musim keduanya di Chelsea, musim 2005/2006. Selain berhasil mempertahankan gelar Premier League yang dia raih pada musim sebelumnya, dia juga berhasil menggondol trofi Community Shield.
Bersama Inter, Mourinho mempersembahkan treble winners pada musim 2009/2010. Pada musim keduanya di San Siro ini, dia mengantarkan Nerazzurri juara di Seri A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Prestasi itu membuatnya dinobatkan sebagai pelatih terbaik FIFA 2010.
"Saya tidak memenangkan Piala UEFA di musim kedua saya di Porto, dan saya tidak mendapatkan gelar Liga Champions di tahun kedua saya di Inter Milan, hanya dengan kebetulan. Adalah normal sebuah tim lebih solidpada musim kedua," kata Mourinho baru-baru ini.
Jadi, bisa lebih baik musim depan, Mou?
Real Madrid mengapungkan keyakinan ini lewat situs resminya. Mereka memberi argumen berupa prestasi Mourinho yang sangat baik saat memasuki musim kedua di sebuah klub.
Pria asal Portugal itu tercatat meraih delapan trofi pada musim kedua di tiga klub berbeda. Dari delapan trofi itu, tiga di antaranya dia raih di Porto, dua di Chelsea, dan tiga lainnya di Inter Milan.
Di Porto, Mourinho menduduki kursi pelatih pada pertengahan musim 2001/2002 untuk menggantikan Octavio Machado. Dia memang cuma sanggup mengantarkan Dragons finis di peringkat ketiga pada musim itu. Namun, dia berjanji untuk membawa timnya juara pada musim selanjutnya.
Janji itu benar-benar dipenuhinya. Pada musim 2002/2003, Porto diantarkannya jadi juara, bukan cuma di Liga Portugal, tapi juga di Taca de Portugal (Piala Portugal) dan Piala UEFA.
Mourinho juga berprestasi cukup baik pada musim keduanya di Chelsea, musim 2005/2006. Selain berhasil mempertahankan gelar Premier League yang dia raih pada musim sebelumnya, dia juga berhasil menggondol trofi Community Shield.
Bersama Inter, Mourinho mempersembahkan treble winners pada musim 2009/2010. Pada musim keduanya di San Siro ini, dia mengantarkan Nerazzurri juara di Seri A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Prestasi itu membuatnya dinobatkan sebagai pelatih terbaik FIFA 2010.
"Saya tidak memenangkan Piala UEFA di musim kedua saya di Porto, dan saya tidak mendapatkan gelar Liga Champions di tahun kedua saya di Inter Milan, hanya dengan kebetulan. Adalah normal sebuah tim lebih solidpada musim kedua," kata Mourinho baru-baru ini.
Jadi, bisa lebih baik musim depan, Mou?
No comments:
Post a Comment