Showing posts with label indonesia. Show all posts
Showing posts with label indonesia. Show all posts

Friday, February 4, 2011

Jepang Terbaik di Asia, Peringkat Indonesia Turun


Jakarta - Spanyol masih bertengger di pucuk peringkat FIFA terbaru. Sementara juara Asia Jepang naik 12 tingkat ke posisi 17. Indonesia? Malah turun tiga peringkat.

Tidak banyak perubahan posisi di peringkat sepuluh besar FIFA per 2 Februari. Spanyol, Belanda, Jerman, Brasil dan Argentina masih secara berurutan mengisi posisi satu sampai lima. Inggris, Uruguay, Portugal dan Kroasia menguntit di belakang mereka sampai dengan peringkat sembilan.

Terjadi perubahan di peringkat sepuluh dengan Yunani kini mengisi posisi tersebut menggantikan Mesir. Sang juara Afrika sebaliknya malah terlempar ke posisi 33.

Perubahan tersebut membuat perempatfinalis Piala Dunia 2010 Ghana menjadi tim Afrika dengan peringkat terbaik, setelah naik satu posisi ke peringkat 15.

Kesuksesan Jepang menjadi jawara Asia juga berdampak positif dalam susunan peringkat bulan ini. Jepang naik 12 posisi ke peringkat 17 dan menjadi tim Asia dengan posisi terbaik.

Capaian tuan rumah Piala Asia 2011, Qatar, dengan mencapai perempatfinal ajang tersebut membuat peringkat mereka naik 15 posisi ke tangga nomor 90.

Zona CONCACAF dipimpin oleh Amerika Serikat yang tetap berada di posisi 18 sedangkan Selandia Baru menjadi tim terbaik zona Oseania dengan menempati posisi 64.

Sementara itu Indonesia turun tiga peringkat ke posisi 129. Meski turun peringkat, posisi Indonesia masih lebih baik dari juara Piala AFF Malaysia yang ada di posisi 140, lebih baik dua peringkat dibandingkan sebelumnya.

Peringkat FIFA per 2 Februari 2011:

1 Spanyol
2 Belanda
3 Jerman
4 Brasil
5 Argentina
6 Ingris
7 Uruguay
8 Portugal
9 Kroasia
10 Yunani
11 Norwegia
12 Rusia
13 Italia
14 Chile
15 Ghana
16 Slovenia
17 Jepang
18 AS
19 Prancis
20 Slovakia

-----

129 Indonesia

Saturday, January 15, 2011

Nugraha Besoes: Konyol Jika PSSI Karang Surat FIFA

Jakarta - PSSI membantah keras mengarang surat teguran dari FIFA hanya karena tata bahasa Inggris dalam surat itu dinilai buruk. Menurut Sekjen Nugraha Besoes, konyol jika PSSI melakukan hal itu.

Surat FIFA tertanggal 11 Januari 2011 telah tersebar di internet dan menjadi pembahasan berbagai forum diskusi. Terdapat beberapa kesalahan tata bahasa penulisan di surat itu, sehingga menimbulkan sejumlah pertanyaan, termasuk bagaimana mungkin organisasi sebesar FIFA melakukan kesalahan bahasa.

Kang Nug -- panggilan Nugraha Besoes -- menolak dengan tegas apabila pihaknya diduga mengada-ada soal surat tersebut.

"Biar saja komentar orang seperti apapun. PSSI tidak akan gegebah memanipulasi masalah penting dalam mempertahankan marwah organisasi. Mana mungkin kita mengarang surat sendiri yang penting. Itu namanya konyol," demikian Kang Nug melalui pesan SMS kepada detiksport, Sabtu (15/1) pagi.

"Kalau soal bahasa, itu hak mereka untuk menulisnya. Kalau kurang yakin, tanya sama public relation FIFA di sana, atau kantor sekretaris jenderal FIFA. PSSI tidak mengada-ada.

"Makin sering orang membicarakan masalah surat atau kegiatan, makin memperjelas ketidaktahuan orang tentang apa dan bagaimana FIFA. Mereka masih harus belajar lagi tentang organisasi, aturan, mekanisme, prosedur dan administrasi FIFA.

“Kasihan saya melihat orang seperti itu, termasuk rekan pers. Kalau tidak yakin cari info yang benar, jangan hanya memuat omongan orang yang sifatnya menyalahkan. Makin tersudut orang, biasanya makin nekat.

Thursday, January 13, 2011

Harusnya PSSI dan LPI Duduk Bersama

Jakarta - Konflik yang menajam antara PSSI dengan Liga Primer Indonesia (LPI) mengundang keprihatinan dari suporter sepakbola Indonesia. Suporter berharap kedua belah pihak duduk bersama.

Di mata Arista Budiyono, salah satu aktivis suporter sepakbola nasional, konflik yang terjadi antara PSSI selaku induk sepakbola Indonesia dan penyelenggara Liga Super Indonesia (LSI) dengan LPI berakibat merugikan.

"Dari sisi suporter, makin terkotak-kotak. Ketika suporter Persebaya (1927) mati-matian membela LPI, maka dia akan makin bermusuhan dengan suporter Persija Jakarta yang ada di LSI. Itu contohnya," kata Arista saat berbincang dengan detikSport, Jumat (14/1/2011).

"Kasihan sepakbola itu sendiri, ketika potensi-potensi muda tidak bisa masuk tim nasional karena angkuhnya kedua belah pihak. Pemain dikorbankan karena egoisnya mereka yang di atas," timpal Aris, sapaan Arista.

Aris berharap PSSI dan LPI bisa duduk dalam satu forum dan berdiskusi, bukannya saling serang dan saling menghindar apabila ada rencana untuk mempertemukan kedua belah pihak itu.

"Kalau bisa duduk bareng, bagaimana caranya biar LPI diakui PSSI. Yang terjadi, kedua belah pihak satu sama lainnya tidak mau ditemukan," kata Aris menyesal.

"Enaknya ada yang menengahi. Tapi siapa juga ya? Kalau Menpora (Andi Mallarangeng), terlalu pro LPI. Harusnya ada juga stakeholder olahraga nasional, seperti KONI dan Menpora," usulnya.

Mengenai keberadaan dua kompetisi ini, Aris yakin nantinya akan terjadi seleksi alam di mana yang lebih baik akan lebih diminati dan yang lebih buruk bakal ditinggalkan.

Namun Aris mewanti-wanti agar kompetisi sepakbola tidak dijadikan alat politik. Kompetisi seharusnya diadakan demi perkembangan sepakbola itu sendiri, demi pembinaan dan ujungnya demi prestasi.

"Buat masyarakat, jadi banyak alternatif. Cuma seharusnya yang fair, jangan saling menjegal," cetus pria asal Solo yang gigih untuk mendamaikan
kelompok-kelompok suporter di Indonesia itu.

"Seperti LPI itu niatnya tidak untuk membangun kompetisi, LPI itu karena sakit hati. LPI sebenarnya bagus secara konsep, tapi tidak udah ditambahi intrik-intrik politik lah," pinta Aris.

"Harusnya di antara kedua belah pihak, ada yang dinegosiasikan. PSSI jangan ngotot, tapi LPI juga harus berusaha permisi," pungkasnya.

Wednesday, January 12, 2011

Arema Bantah Njanka Keluar Karena Gaji Molor

Malang - Kabar bahwa Pierre Njanka meninggalkan Arema Indonesia karena gaji molor ditepis oleh manajemen. "Singo Edan" juga membantah keluarnya pemain asal Kamerun itu bakal menimbulkan eksodus pemain Arema ke LPI.

Njanka beberapa hari lalu memutuskan meninggalkan Arema Indonesia. Meski kubu 'Singo Edan' menyebut sang defender pergi karena alasan keluarga, muncul juga kabar tak sedap soal keterlambatan gaji yang diterima pesepakbola asal Kamerun tersebut.

Manajemen Arema Indonesia membantah keras molornya gaji menjadi pemicu Njanka memutuskan hengkang dari klub asal "Kota Apel" itu.

"Itu tidak benar, alasan Njanka keluar hanya untuk bisa dekat dengan keluarga," tegas Media Officer Arema Indonesia Sudarmadji dihubungi detiksurabaya.com melalui telpon genggamnya, Rabu (12/1/2011).

Hingga kini, lanjut Sudarmadji, Arema Indonesia menganggap keluarnya eks pemain Persija Jakarta itu karena alasan keluarga. Karena masalah gaji sesuai dengan komitmen pelatih, pemain dan manajemen akan diterima Januari 2011 ini.

"Gaji dua bulan yang terlambat, sepakat kami bayar bertahap. Satu bulan untuk Desember kemarin sudah kami penuhi kemarin. Jadi kalau ada isu Njanka keluar karena gaji telat, itu sangat tidak benar," tandasnya.

Sudarmadji juga membantah, para pemain lain akan mengikuti jejak sang Njanka untuk memilih mengarungi Liga Primer Indonesia (LPI). Karena sampai saat ini hanya pemain yang sebelumnya merupakan kapten Arema itu saja yang menyatakan mundur dari tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan tersebut.

"Itu juga isu bohong, semua pemain Arema akan ikut Njanka. Karena semua pemain sudah komitmen tetap membela Arema," bebernya.

Dalam kesempatan tersebut lelaki kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, ini mengaku manajemen telah menyiapkan pemain pengganti bagi Njanka. Bakal pemain mengganti posisi Njanka di lini belakang itu berasal dari luar negeri. "Penggantinya pemain asing, bukan lokal. Sudah kami siapkan," akunya.

Wednesday, January 5, 2011

Bepe: Markus 'Gila', Yesayas Penyayang, Okto Aaron Lennon-nya Indonesia

Jakarta - Bambang Pamungkas menilai Markus Horison 'gila', Yesayas Desnam penyayang, dan Oktovianus Maniani adalah Aaron Lennon-nya Indonesia. Bagaimana kesannya terhadap anggota timnas yang lain?

Melalui situs pribadinya, www.bambangpamungkas20.com, pemain yang akrab disapa Bepe tersebut bercerita soal kesannya terhadap elemen timnas di Piala AFF 2010, baik pelatih maupun pemain. Dalam tulisan berjudul 'Mereka Dimata Saya' tersebut, striker 30 tahun itu berpendapat jika timnas di Piala AFF 2010 adalah salah satu tim yang mempunyai suasana terbaik selama dia menjadi pemain nasional.

Menurut Bepe, semua pemain benar-benar bermain dan berusaha memberikan yang terbaik kepada pelatih, dan itu tercermin dari cara mereka bermain di lapangan. Tidak ada sosok bintang di timnas, yang ada hanyalah para pemain dalam sebuah tim.

Di antara seluruh pemain timnas, kesan Bepe terhadap Markus Horison, Yesayas Desnam, dan Oktovianus Maniani cukup menarik. Pemain Persija itu menilai Markus sebagai kiper tangguh yang punya kepribadian unik dan agak 'gila'.

"Ini adalah salah satu contoh kiper yang saya katakan agak-agak gila, kepribadiannya unik dan sangat susah ditebak. Salah satu kelebihannya adalah, selalu mampu tampil relax dalam setiap apapun pertandingan, termasuk ketika melawan tim sekelas Uruguay. Untuk saat ini, dia masih kiper terbaik di Indonesia menurut saya," tulis Bepe.

Sementara soal Desnam, eks penyerang Selangor FA ini sedikit berkisah.

"Pemain ini paling pendiam, akan tetapi sekali dia berbicara, maka semua akan dibuat tertawa terbahak-bahak dengan leluconnya. Suatu siang, dia meminta ijin kepada saya untuk berbicara di depan pemain saat makan siang, dan tentu saya mengijinkan. Saat itu dia meminta maaf kepada seluruh pemain, karena tanpa sadar telah melakukan wawancara dengan media, yang sebenarnya memang dilarang. Saat itu dia berkata ”Dalam wawancara tadi, saya bilang jika tim ini sangat harmonis, saling mendukung satu dengan yang lain dan tidak ada yang merasa menjadi pemain bintang." Kami pun terus memperhatikan dengan seksama. “Arghh,, tetapi saya lupa satu hal, dan karena itu saya minta maaf kepada kalian semua,” lanjut Yesayas. Seketika kami pun bertanya dengan antusias “Apa yang lupa Yesa..??”. Kemudian dengan santai dia pun menjawab “Arrggh,, saya lupa bilang ke wartawan tadi, kalau saya sayang kalian semua.” Seketika tawa kami pun pecah di sela-sela makan siang, dan dia adalah satu-satunya pemain yang mampu membuat Alfred tertawa hahahahaa," urai Bepe.

Top skorer di Piala Tiger 2002 ini juga memuji penampilan impresif Okto Maniani di Piala AFF lalu. Bepe bahkan menyebut Okto sebagai Aaron Lennon-nya Indonesia.

"Salah satu pemain yang paling menonjol di gelaran Piala AFF 2010. Kengototan dan tenaganya yang luar biasa, dapat menutupi kekurangannya dalam masalah ukuran badan. Menurut saya dia adalah Aaron Lennon versi Indonesia," demikian puji Bepe.

Untuk pelatih Alfred Riedl, Bepe juga punya penilaian tersendiri.

"Di mata saya Alfred bagaikan sebuah kulkas empat pintu. Dingin, kokoh, tegas, dan solid. Walau terkesan kaku akan tetapi Alfred mempunyai hati yang besar dan luas. Dia adalah sebuah pribadi yang sangat fair dalam menilai segala sesuatu. Filosofinya dalam bekerja adalah “Keras, tegas, namun penuh dengan cinta”. Walaupun dia selalu meletakkan saya di bangku cadangan selama AFF, akan tetapi tidak dapat saya pungkiri, jika dia adalah salah satu pelatih favorit saya," pujinya.

Irfan & Kim Dipanggil Seleksi Pra-Olimpiade dan SEA Games


Jakarta - Badan Tim Nasional PSSI memanggil 84 pemain U-23 untuk mengikuti seleksi. Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan terdapat dalam daftar nama yang dipanggil untuk seleksi yang digelar dalam tiga tahap itu.

Dilansir dari situs resmi PSSI, dari ke-84 pemain itu terdapat lima nama yang langsung mengikuti TC yakni Irfan Bachdim, Kurnia Mega, Yongky Aribowo, Okto Maniani, dan Johann Juanshyah.

Dari ke-84 pemain tersebut, terdapat sejumlah pemain dari klub-klub yang mengikuti LPI seperti Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan (Persema Malang), Djausman Triasdi, Fandy Edy, Rachmat (PSM Makassar), dan Novan Setyo Sasongko (Persibo Bojonegoro). Sebelumnya pihak PSSI menyatakan bahwa pemain-pemain yang memperkuat klub LPI tidak berkesempatan memperkuat timnas.

Pemanggilan pemain tidak dilakukan secara serempak, melainkan dibagi dalam tiga gelombang. Sebanyak 33 pemain dipanggil dalam seleksi pertama pada tanggal 6 Januari 2010. Selanjutnya, 27 pemain menyusul dipanggil tanggal 10 Januari 2010. Dan terakhir pada tanggal 14 Januari, sebanyak 24 pemain.

Tuesday, January 4, 2011

Okto Kesal karena Berita Bonus Rp 25 Juta


Jayapura - Winger timnas Indonesia Oktovianus Maniani, menyayangkan pemberitaan mengenai dirinya yang sudah menerima bonus sebesar Rp 25 juta. Padahal ia mengaku, kabar tersebut disampaikannya dengan status off the record.

Okto tak terima dengan pemberitaan pada salah satu media di Jakarta yang menyatakan dirinya menerima hanya bonus sebesar Rp 25 juta dari PSSI, usai membawa tim 'Merah-Putih' melaju ke putaran final Piala AFF 2010 lalu.

Kabar bahwa Okto hanya mendapatkan bonus Rp 25 juta pun dibantah manajer timnas Andi Darrusalam Tabusala. Ia menyebut, sebagai pemain inti bonus Okto tentunya jauh dari jumlah tersebut.

Kepada wartawan di Jayapura, Okto mengaku menyayangkan pemberitaan tersebut, karena seharusnya sang wartawan menghormati off the record sebagaimana kesepakatan kedua belah pihak saat wawancara tengah berlangsung.

“Itu kan rahasia pribadi saya, kenapa harus dikasih tahu. Apa pun yang saya dapat, saya tidak mau kasih tahu ke publik. Seharusnya soal itu tidak harus diberitakan karena itu rahasia saya dan kamu (wartawan media yang memberitakan Okto hanya terima Rp 25 juta dari PSSI),” tutur Okto dengan nada kesal, saat dijumpai wartawan di rumah kediamannya, Hamadi Tanjung, Jayapura.

Menurut Okto, dengan adanya pemberitaan itu, persiapannya menuju seleksi SEA Games tanggal 6 Januari 2011 mendatang di Jakarta sangat terganggu. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar masalah ini jangan sampai terulang sehingga tak mengganggu setiap event yang nantinya akan dijalani pada tahun 2011 ini.

“Jadi sekali lagi, saya sangat membantah dan menyayangkan berita itu. Karena nanti saya yang dimarahi. Saya kira dia cuma tanya sesuatu, tapi saya juga sudah bilang apa yang didapat itu sudah cukup buat saya."

"Karena berita ini tadi kami sampai ditelpon orang BLI ditanya soal masalah ini. Tapi masalah ini sudah selesai dan saya sudah menjelaskan ke BLI,” terangnya.

Sunday, January 2, 2011

Okto Dinilai Pantas Main di Eropa


Jakarta - Daftar pemain Indonesia yang merumput di Eropa mungkin akan bertambah satu lagi. Setelah tampil gemilang di Piala AFF, Oktovianus Maniani dinilai layak merumput di Benua Biru oleh situs berita ESPN.

Okto mencuri perhatian publik sepakbola Indonesia saat dipercaya pelatih Alfred Riedl mengisi posisi sayap kiri. Tampil menggantikan Boaz Salossa yang dicoret karena alasan indisipliner, Okto membayar penuh kepercayaan yang diberikan pelatihnya.

Cuma satu gol yang berhasil dilesakkan putra Papua itu dari penampilannya di Piala AFF. Namun dengan keberanian, determinasi dan kecepatan yang dimiliki, pesepakbola 20 tahun itu punya masa depan yang sangat baik.

Sangat baik bukan hanya karena dia sangat mungkin bakal diproteksi oleh Sriwijaya FC dengan kontrak lebih besar, namun karena terbukanya peluang merumput di Eropa. Demikian ditulis oleh kolumnis ESPN, John Duerden, Minggu (2/1/2010).

Okto masuk dalam daftar 10 pemain Asia yang dianggap punya kemampuan sangat baik untuk bisa merumput di Eropa. Itu semua juga ditunjang dengan usia sang winger yang terhitung masih sangat muda.

"Winger cepat ini menjadi perhatian dalam AFF Suzuki Cup yang baru saja selesai di mana Indonesia masuk ke final dan dikalahkan Malaysia. Oktavianus enak ditonton saat dia menyisir sisi kiri, dengan usia 20 tahun, dia akan bisa terus berkembang. Jika 'Ryan Giggs Indonesia' itu mau seperti (Ryan Giggs) aslinya, dia harus mengikuti langkahnya dan menemukan konsistensi. Masih sangat mentah, tapi itu justru membuat dia punya lebih banyak antusiasme," demikian tulis Duerden.

Okto selalu jadi pilihan utama Riedl di lima pertandingan Indonesia di Piala AFF. Satu-satunya di mana dia absen adalah leg kedua babak final lantaran terkena akumulasi kartu kuning.

Ada dua pemain Asia Tenggara yang dianggap punya nilai lebih oleh Duerden sehingga layak bermain di Benua Biru. Pesepakbola yang lain adalah kiper muda Thailand Kawin Thamsatchanan. Kabarnya pelatih Bryan Robson sempat mempromosikan kiper 19 tahun itu pada Manchester United.

Berikut daftar pesepakbola Asia yang dinilai menjanjikan dan layak merumput di Eropa
1. Deng Zhuoxiang (Shandong/China)
2. Ismail Matar (Al Wahda/UAE)
3. Koo Ja Cheol (Jeju United/Korea Selatan)
4. Kawin Thamsatchanan (Muang Thong United/Thailand)
5. Yasser Al Qahtani (Al Hilal/Arab Saudi)
6. Octavianus Maniani (Sriwijaya/Indonesia)
7. Karim Ansarifard (Saipa/Iran)
8. Jungo Fujimoto (Shimizu S-PulseJepang)
9. Alexander Geynrikh (Pahktakor/Uzbekistan)
10. Firas Al-Khatib (Al Qadsia/Syria)

Monday, December 20, 2010

Gonzales: Semoga Fagundez Bisa Jadi WNI

Jakarta - Di mata Cristian Gonzales, sosok Ronald Fagundez adalah sahabat sejati dan bahkan dibilang sebagai "istri kedua". Satu harapan El Loco adalah Fagundez bisa menjadi WNI dan membela timnas Indonesia bersama dirinya.

Sama-sama berasal dari Uruguay dan lahir di kota yang sama yaitu Montevideo, baik Gonzales maupun Fagundez memilih PSM Makassar sebagai pelabuhan pertamanya di Indonesia. Gonzales bergabung tahun 2003 sementara Fagundez setahun setelahnya.

Kebersamaan yang telah dibangun membuat keduanya tak bisa terpisahkan dan memutuskan pindah ke Persik Kediri pada musim 2005. Di sana keduanya mencapai puncak karirnya saat membawa 'Macan Putih' juara ISL musim 2006.

Boleh dibilang Fagundez adalah pasangan sejati alias soulmate Gonzales baik di dalam dan luar lapangan. Fagundez (31 tahun) yang lebih muda tiga tahun dari Gonzales, tahu bagaimana "melayani" kompatriotnya saat berlaga. Tak heran jika gelar topskorer ISL selalu jadi milik Gonzales selama empat musim beruntun, 2006 hingga 2009.

Gonzales dan Fagundez akhirnya berpisah di pertengahan musim 2009 saat Persik mengalami krisis finansial. Gonzales hijrah ke Persib Bandung dan Fagundez memutuskan menetap di Persik sebelum berganti kostum Persisam Putra Samarinda musim lalu.

Perpisahan inilah yang kemudian dinilai istri Gonzales, Eva Nurida Siregar, sebagai penyebab tak stabilnya performa sang suami dalam dua musim terakhir. Gonzales seperti kehilangan teman sejatinya di lapangan hijau.

"Bisa dibilang mereka soulmate (pasangan sejati). Gonzales sosok yang bandelnya sedangkan Fagundez kebalikannya. Tapi kalau sudah bertemu, mereka seperti anak kecil," tutur Eva waktu itu.

Kini harapan Gonzales bersanding kembali dengan Fagundez sepertinya akan terbuka, sebab Gonzales mengaku jika rekannya itu kepincut untuk mengikuti jejak Gonzales menjadi warga negara Indonesia melalui naturalisasi. Hal yang kini memang tengah digalakkan betul oleh PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN).

"Tentu saja gol ini juga saya persembahkan untuk Ronald Fagundez, sahabat saya," sahut Gonzales usai mencetak gol kemenangan Indonesia 1-0 atas Filipina di Leg I Semifinal Piala AFF 2010, Kamis (16/12/2010) malam WIB.

"Bukan hanya saya yang ingin menjadi WNI (Warga Negara Indonesia), Fagundez pun sangat berharap bisa dinaturalisasi dan bisa memperkuat timnas nantinya," sambungnya.

Namun demikian Gonzales belum bisa bersenang hati karena bukan ia memang penentu keputusan naturalisasi Fagundez. Tapi dengan kemampuan Fagundez yang handal sebagai pengatur permainan, bukan tak mungkin melihat kombinasi maut keduanya lagi.

"Tapi saya tidak tahu apakah Fagundez termasuk pemain yang juga akan dinaturalisasi. Semoga saja nasibnya sama dengan saya. Bisa membela negara yang kami banggakan ini," pinta ayah empat anak itu.