Jakarta - Bambang Pamungkas menilai Markus Horison 'gila', Yesayas Desnam penyayang, dan Oktovianus Maniani adalah Aaron Lennon-nya Indonesia. Bagaimana kesannya terhadap anggota timnas yang lain?
Melalui situs pribadinya, www.bambangpamungkas20.com, pemain yang akrab disapa Bepe tersebut bercerita soal kesannya terhadap elemen timnas di Piala AFF 2010, baik pelatih maupun pemain. Dalam tulisan berjudul 'Mereka Dimata Saya' tersebut, striker 30 tahun itu berpendapat jika timnas di Piala AFF 2010 adalah salah satu tim yang mempunyai suasana terbaik selama dia menjadi pemain nasional.
Menurut Bepe, semua pemain benar-benar bermain dan berusaha memberikan yang terbaik kepada pelatih, dan itu tercermin dari cara mereka bermain di lapangan. Tidak ada sosok bintang di timnas, yang ada hanyalah para pemain dalam sebuah tim.
Di antara seluruh pemain timnas, kesan Bepe terhadap Markus Horison, Yesayas Desnam, dan Oktovianus Maniani cukup menarik. Pemain Persija itu menilai Markus sebagai kiper tangguh yang punya kepribadian unik dan agak 'gila'.
"Ini adalah salah satu contoh kiper yang saya katakan agak-agak gila, kepribadiannya unik dan sangat susah ditebak. Salah satu kelebihannya adalah, selalu mampu tampil relax dalam setiap apapun pertandingan, termasuk ketika melawan tim sekelas Uruguay. Untuk saat ini, dia masih kiper terbaik di Indonesia menurut saya," tulis Bepe.
Sementara soal Desnam, eks penyerang Selangor FA ini sedikit berkisah.
"Pemain ini paling pendiam, akan tetapi sekali dia berbicara, maka semua akan dibuat tertawa terbahak-bahak dengan leluconnya. Suatu siang, dia meminta ijin kepada saya untuk berbicara di depan pemain saat makan siang, dan tentu saya mengijinkan. Saat itu dia meminta maaf kepada seluruh pemain, karena tanpa sadar telah melakukan wawancara dengan media, yang sebenarnya memang dilarang. Saat itu dia berkata ”Dalam wawancara tadi, saya bilang jika tim ini sangat harmonis, saling mendukung satu dengan yang lain dan tidak ada yang merasa menjadi pemain bintang." Kami pun terus memperhatikan dengan seksama. “Arghh,, tetapi saya lupa satu hal, dan karena itu saya minta maaf kepada kalian semua,” lanjut Yesayas. Seketika kami pun bertanya dengan antusias “Apa yang lupa Yesa..??”. Kemudian dengan santai dia pun menjawab “Arrggh,, saya lupa bilang ke wartawan tadi, kalau saya sayang kalian semua.” Seketika tawa kami pun pecah di sela-sela makan siang, dan dia adalah satu-satunya pemain yang mampu membuat Alfred tertawa hahahahaa," urai Bepe.
Top skorer di Piala Tiger 2002 ini juga memuji penampilan impresif Okto Maniani di Piala AFF lalu. Bepe bahkan menyebut Okto sebagai Aaron Lennon-nya Indonesia.
"Salah satu pemain yang paling menonjol di gelaran Piala AFF 2010. Kengototan dan tenaganya yang luar biasa, dapat menutupi kekurangannya dalam masalah ukuran badan. Menurut saya dia adalah Aaron Lennon versi Indonesia," demikian puji Bepe.
Untuk pelatih Alfred Riedl, Bepe juga punya penilaian tersendiri.
"Di mata saya Alfred bagaikan sebuah kulkas empat pintu. Dingin, kokoh, tegas, dan solid. Walau terkesan kaku akan tetapi Alfred mempunyai hati yang besar dan luas. Dia adalah sebuah pribadi yang sangat fair dalam menilai segala sesuatu. Filosofinya dalam bekerja adalah “Keras, tegas, namun penuh dengan cinta”. Walaupun dia selalu meletakkan saya di bangku cadangan selama AFF, akan tetapi tidak dapat saya pungkiri, jika dia adalah salah satu pelatih favorit saya," pujinya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment