Fergie: Guardiola Belum Akan Melatih Dalam Waktu Dekat

Manchester - Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson mengaku telah berbincang dengan Josep Guardiola beberapa saat lalu. Ia pun mengungkapkan bahwa Guardiola belum akan melatih lagi dalam waktu dekat.

Fergie yang dikabarkan merayakan natal bersama istrinya di New York, Amerika Serikat, ternyata juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan Guardiola.

Pertemuan itu diyakini guna membahas kans Guardiola untuk menjadi manajer The Red Devils saat Fergie meletakkan jabatan itu suatu saat nanti.

Tak lama setelah rumor itu beredar, Fergie pun mengungkapkan hasil pembicaraannya dengan manajer yang menyumbangkan 14 trofi bagi Barcelona itu.

"Sulit untuk mengatakan (hasil pertemuan) itu," ucap Fergie seperti dilansir Yahoo Sports.

"Saya berbincang dengan Pep (Guardiola) beberapa saat lalu dan dia menyatakan bahwa dirinya belum tertarik kembali menjadi manajer klub dalam waktu dekat ini."

"Rekornya sungguh luar biasa. Trofi yang dia menangi di Barcelona sungguh luar biasa dan itu adalah CV-nya. Dia memenangi banyak trofi," sanjung manajer yang telah menginjak usia 70 tahun itu.

Guardiola: Tak Mudah Kalahkan Chelsea

London - Untuk pertama kalinya sejak 2009, Pep Guardiola akan kembali ke Stamford Bridge. Kalau sebelumnya dia dan Barcelona menjalani laga sulit di sana, kali ini Guardiola memprediksikan hal serupa akan terjadi lagi.

Guardiola pernah dibuat deg-degan kala Barca bertemu Chelsea di semifinal Liga Champions musim 2008/2009. Setelah leg pertama imbang 0-0, Los Cules sempat terjepit di pertemuan kedua di kandang The Blues.

Saat itu, Barca tertinggal satu gol sejak menit-menit awal. Posisi mereka makin sulit setelah Eric Abidal dikartu merah pada babak kedua.

Namun, berkat kerja keras tanpa kenal lelah, pasukan Guardiola akhirnya bisa menyamakan skor pada masa injury time lewat gol Andres Iniesta. Skor 1-1 meloloskan Barca ke final di mana mereka kemudian tampil sebagai kampiun.

"Saya ingat pertandingan itu dan itu memang sangat sulit. Di pertandingan kedua mereka menyusun serangan balik dan itu sangat menyulitkan, khususnya saat kami kehilangan satu pemain dan harus meneruskan 30 menit terakhir dengan sepuluh orang," ungkap Guardiola di situs resmi UEFA.

"Chelsea sudah mengubah sejumlah hal (sejak 2009) dan punya beberapa manajer berbeda. Tapi, pemain-pemain utama mereka masih sama dan mereka masih punya semangat yang sama, jiwa yang sama, dan fondasi yang sama," lanjut pria 41 tahun itu.

"Chelsea adalah tim yang sangat kuat. Walaupun mereka tidak konsisten di liga, mereka sangat kuat di kompetisi ini dan akan sulit untuk menang," imbuhnya.

"Mereka sulit dikalahkan dan sangat konsisten di kandang di Liga Champions. Mereka selalu menang dalam lima pertandingan," kata Guardiola.

Kalahkan Guardiola, Mourinho Tercepat Raih 50 Kemenangan Liga

Jakarta - Jose Mourinho akhir pekan lalu meraih kemenangannya yang ke-50 di ajang Liga Spanyol. Prestasi hebat tersebut dia catatkan dengan sangat meyakinkan karena berhasil mengalahkan beberapa nama pelatih top, termasuk Josep Guardiola.

Kemenangan ke-50 Mourinho diraih saat Madrid membekap Rayo Vallecano dengan skor 1-0. Dikutip dari Marca, kemenangan nomor 50 buat Mourinho tersebut didapat di pertandingannya yang ke-62 bersama El Real. Tercatat 12 pertandingan sisanya berakhir dengan enam hasil imbang dan enam kekalahan.

Fakta itulah yang kini menempatkan Mourinho sebagai pelatih yang paling cepat mengumpulkan 50 kemenangan di La Liga Primera. Pelatih asal Portugal itu mengalahkan seteru terbesarnya, Josep Guardiola, yang baru bisa meraih kemenangan ke-50 setelah menjalani 67 pertandingan Liga Spanyol.

Mourinho juga berhasil mengalahkan beberapa nama legendaris yang pernah membesut 'Si Putih' seperti Fabio Capello, Miguel Munoz hingga Leo Beenhakker. Capello meraih kemenangan ke-50 setelah menjalani 80 pertandingan, Munoz butuh 70 pertandingan sedangkan Beenhakker harus melalui 74 laga.

Vincente Del Bosque, yang memenangi dua trofi Liga Champions dan dua titel Liga Spanyol bersama Madrid, bahkan butuh 92 pertandingan sebelum memetik kemenangannya yang ke-50 di Liga Spanyol.

Mourinho juga mengalahkan nama-nama pelatih top yang pernah dimiliki Barcelona. Untuk mencapai 50 kemenangan, Louis Van Gaal butuh menjalani 79 pertandingan, Johan Cryuff harus menjalani 80 laga sementara Frank Rijkaard harus lebih dulu melewati 85 pertandingan.

Pelatih dengan 50 kemenangan La Liga tercepat

Jose Mourinho (Real Madrid) -- 62 pertandingan
Josep Guardiola (Barcelona) -- 67 pertandingan
Miguel Munoz (Real Madrid) -- 70 pertandingan
Leo Beenhakker (Johan Cryuff) -- 74 pertandingan
Louis Van Gaal (Barcelona) -- 79 pertandingan
Johan Cryuff (Barcelona) -- 80 pertandingan
Frank Rijkaard (Barcelona) -- 85 pertandingan
Vincente Del Bosque (Real Madrid) -- 92 pertandingan

Barca Akan Lakukan Segalanya untuk Pertahankan Guardiola

Barcelona - Waktu terus berjalan dan masa depan Pep Guardiola di Barcelona belum juga menemui kepastian. Kubu Azulgrana kini tengah berusaha sekuat tenaga meyakinkan pelatih 41 tahun itu untuk tetap bertahan.

Sudah jadi rahasia umum bahwa Guardiola enggan diikat dengan kontrak jangka panjang. Dia lebih suka menandatangani kontrak baru tiap tahun demi menjaga antusiasmenya dalam bekerja.

Begitu juga pada musim ini, yang merupakan musim keempat Guardiola sebagai pelatih Barca. Dia belum memperpanjang kontrak dan memilih untuk menunggu waktu yang tepat.

Barca sendiri tak tinggal diam. Mereka terus membujuk pelatih yang telah memberi 13 gelar untuk mereka itu untuk tak pergi dari Camp Nou.

"Kami sedang mencoba melakukan segalanya untuk meyakinkan dia untuk tetap tinggal. Tapi, itu adalah keputusannya," ujar Presiden Barca, Sandro Rosell, kepada CNN.

"Saya masih berharap untuk memperpanjang kontraknya karena itulah yang dia lakukan dari tahun ke tahun dan saya berharap dia tetap jadi bagian klub ini di musim-musim mendatang. Itulah yang diinginkan fans," jelasnya.

Barca Fokus ke Diri Sendiri

Barcelona - Barcelona sampai sekarang masih tertinggal jauh dari rival abadinya, Real Madrid dalam perburuan titel juara La Liga. Namun demikian, El Barca tetap fokus ke diri sendiri saat menjamu Real Sociedad.

Akibat hanya mendapat satu angka pasca diimbangi Villarreal tanpa gol, pada pekan lalu, Barca semakin tercecer dari Madrid. Lionel Messi dkk. kini terpaut tujuh angka dari rival abadinya itu di papan klasemen.

Barca akan kedatangan Sociedad di Camp Nou, Minggu (5/2/2012) dinihari WIB. Pelatih The Catalans, Josep Guardiola meminta skuadnya untuk fokus saja pada pertandingan dan tidak memikirkan hasil pertandingan lain agar tidak kehilangan poin.

Apalagi, La Real bukan lawan enteng. Barca memang memenangi tiga dari lima laga terakhirnya namun dalam dua pertandingan teraktual di markas lawan, Los Cules diimbangi sekali dan kalah sekali.

"Hanya ada satu pesan, yaitu pertandingan kami sendiri," ucap Guardiola seperti dikutip Yahoosports. "Besok kami akan bermain pukul 10.00 malam dan kami harus memenangi pertandingan."

"Kami tahu diri kami sendiri dan tahu posisi kami. Itu tidak penting untuk berkata setiap pekan bahwa pertandingan yang kami akan mainkan adalah penting," imbuh dia.

"Kami akan berada di dalam masalah jika saat memasuki lapangan bertanya-tanya apakah klub lain tengah kalah. Kami akan mengerjakan tugas kami kemudian melihat apa yang terjadi dengan tim lainnya," pungkas Guardiola.

Mourinho Diam, Guardiola Kalem

Madrid - Jose Mourinho memilih diam jelang pertemuan timnya dengan Barcelona. Sementara itu, Josep Guardiola kalem saja menanggapi sikap pelatih tim calon lawannya itu.

Dalam konperensi pers yang berlangsung hari Jumat (9/12/2011), Mourinho memilih untuk tidak hadir. Sebagai gantinya, ia mengirim sang asisten, Aitor Karanka, untuk bertanya-jawab dengan para wartawan.

Karanka menyebut, ketidakhadiran Mourinho adalah hal yang biasa. Apalagi ia beberapa kali pernah menghadiri konperensi pers untuk menggantikan sang bos.

"Saya sudah lebih dari 30 kali menghadiri konperensi pers. Apa pun pesan yang disampaikan bos sama dengan yang saya katakan dan pemain yang kami punya juga sama," jelas Karanka.

Sikap Mourinho tersebut sebenarnya tidak aneh, jika mengingat karakternya yang "nyentrik". Guardiola pun merasa tak ada masalah dengan apa yang dilakukan oleh The Special One.

"Saya memilih untuk seperti ini. Seharusnya memang bukan kami yang menjadi pusat perhatian, tapi para pemain di lapangan yang paling penting," ucap Guardiola di Reuters.

"Tim yang tengah tertinggal selalu membutuhkan kemenangan lebih banyak dan besok kami harus berusaha keras. Ini tidak akan menentukan, tapi jelas sangat penting," tukas pelatih Barcelona ini.

El Clasico pertama musim ini akan digelar di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (11/12/2011) dinihari WIB.

Pep Yakin Messi Akan Lampaui Rekor Top Skorer Barca

Praha - Lionel Messi kini telah melewati 200 gol sepanjang membela Barcelona. Melihat penampilan anak didiknya itu, Josep Guardiola sangat yakin Messi akan sanggup melewati rekor pencetak gol terbanyak klub.

Messi menjadi inspirasi Barca dalam memetik kemenangan atas Viktoria Plzen 4-0 di lanjutan penyisihan Grup H, Rabu (2/11/2011) dinihari WIB. Pemain Argentina itu mencetak hat-trick alias trigol keduanya pekan ini setelah yang ke gawang Real Mallorca di La Liga, tiga hari lalu.

Dengan tiga gol tambahan tersebut, Messi saat ini telah mengemas 202 gol sepanjang kariernya di Camp Nou. Pemain terbaik dunia dua kali itu cuma terpaut 33 gol dari rekor pencetak gol terbanyak El Barca yang masih dipegang oleh Cesar Rodriguez.

Meski masih terbilang muda yakni berusia 24 tahun, Messi sudah menorehkan banyak rekor. Guardiola percaya cepat atau lambat Messi akan menciptakan rekor gol baru Barca.

"Kami harus menyelamati Leo (Messi) sekali lagi karena mencetak gol-gol. Dia telah mencetak 202 gol (untuk Barcelona) di usia 24 tahun yang itu sungguh luar biasa," sanjung entrenador Barcelona itu di situs resmi UEFA.

"Saya yakin dia akan mengalahkan rekor klub Cesar Rodriguez (235 gol) tapi saya tidak tahu apakah dia akan melakukannya di musim ini. Itu tergantung bagaimana kiprah kami musim ini tapi Anda tidak bisa bilang itu tidak mungkin," yakin Pep.

Guardiola mengakui ketajaman Messi tak lepas dari taktik yang dijalannya dan hasil kerja keras dari seluruh tim. "Sebagai pelatih, kami disini untuk membantu para pemain seperti dia dan yang lain. Saya mencoba untuk mendekatkan Messi ke area ketika tiba di klub," imbuh dia.

"Saya tahu saya harus menempatkan dia di tengah. Messi juga sadar bahwa tanpa teman-teman se-tim dan orang-orang di sekitarnya tidak mungkin dia bisa sesukses ini," demikian Pep.