Napoli - Ia pernah menjadi punggawa klub besar Inter Milan, Juventus dan Real Madrid, serta menjadi kapten Italia saat menjadi juara dunia 2006. Tapi Fabio Cannavaro merasa sangat menyesal tidak bisa menjadi Napoli selamanya.Cannavaro adalah anak Naples dari lahir, dan memulai karier profesionalnya di Napoli sejak remaja. Ia juga sempat menjadi anak gawang saat kub tersebut masih diperkuat dua idolanya, Diego Maradona dan Ciro Ferrara.
Hanya tiga musim pria kelahiran 13 September 1973 itu berseragam Partenopei, sampai ia kemudian dibeli Parma di tahun 1995 -- dan kemudian membangun reputasinya sebagai salah satu bek terbaik Italia dan dunia.
Setelah Parma ia bermain untuk Inter, Juventus, dan Madrid, sebelum memutuskan hijrah ke Timur Tengah usai Piala Dunia 2010, dan bermain untuk klub Uni Emirat Arab, Al Ahli. Walaupun dikontrak untuk dua tahun, ia hanya menjalaninya satu musim, setelah diganggu cedera lutut, dan akhirnya gantung sepatu di musim panas lalu.
"Aku memulai karier di Napoi dan pernah ingin pensiun dengan kostum Napoli juga," ungkap Cannavaro kepada Radio Deejay yang dikutip Football Italia, Minggu (9/10/2011).
"Aku merasa kecewa karena tidak bisa menjadi seperti Paolo Maldini untuk AC Milan, atau Francesco Totti buat AS Roma. Aku pernah berharap menjadi simbol klub kota kelahiranku," sambungnya.
Cannavaro, yang pernah menyandang predikat sebagai pemain terbaik dunia (2006), saat ini memegang rekor caps terbanyak untuk timnas Italia dengan 127 pertandingan.
Adiknya, Paolo Cannavaro, juga memulai kariernya di Napoli, sebelum pindah ke Parma dan Verona. Tapi ia sudah kembali ke Napoli dan menyandang ban kapten. Napoli musim ini finish nomor tiga di Seri A, dan saat ini tampil di Liga Champions.
No comments:
Post a Comment