Turin - Napoli menuding Juventus tidak mentaati hukuman skorsing terhadap Antonio Conte. Partenopei minta FIGC menyelidiki kemungkinan adanya jalan rahasia menuju ruang ganti pemain sebagai akses Conte menemui skuatnya.
Sangkaan
terhadap kemungkinan adanya jalan rahasia itu diutarakan oleh seorang
staff Napoli setelah kedua tim saling berhadapan, Sabtu (20/10/2012)
malam waktu setempat. Staff tersebut kabarnya juga sudah meminta FIGC
melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap Juventus Stadium.
Sebagaimana
diketahui, Conte saat ini tengah dalam masa hukuman terkait dakwaan
keterlibatan dia dalam kasus pengaturan pertandingan. Conte dilarang
menemani skuatnya di matchday, namun tetap diperkenankan melatih setiap hari.
Setelah
jatuhnya hukuman tersebut, Conte selalu menyaksikan pertandingan anak
buahnya dari tribun penonton. Sementara pada laga kontra Napoli, Conte
sempat tersorot kamera televisi duduk di tribun VIP. Tak disebutkan
dasar atau bukti yang mungkin ditemui pihak Napoli sehingga mereka
meminta dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya terowongan
rahasia tersebut.
Namun seperti diberitakan Football Italia, kubu Bianconeri
dibuat naik pitam dengan tudingan tersebut. Manajemen Juventus malah
mengajukan protes balik karena fans Napoli merusak dan dengan sengaja
membanjiri toilet, serta merusak pintu dan pipa-pipa. stadion
Showing posts with label Seri A. Show all posts
Showing posts with label Seri A. Show all posts
Thursday, October 25, 2012
Tuesday, October 23, 2012
Zanetti: Inter Perlahan Akan Gapai Puncak
Milan - Inter Milan saat ini masih
berselisih empat poin dari Juventus di puncak klasemen. Namun, dengan
performa saat ini dan Andrea Stramaccioni, Nerazzurri menargetkan untuk bisa secepatnya menguasai pucuk Seri A.
Dari delapan pertandingan yang sudah digelar, Juve punya 22 poin hasil tujuh kemenangan dan satu seri. Sementara Inter yang sempat naik-turun performanya, kini mulai stabil usai menyapu bersih empat partai terakhirnya.
Kini La Beneamata sudah ada di urutan keempat, punya 18 poin dan kalah selisih gol dari Lazio yang ada setingkat di atasnya. Dengan Napoli pun kini selisih hanya tinggal satu setelah Il Partenopei kalah dari Juve akhir pekan lalu.
Dengan penampilan saat ini, kapten tim Javier Zanetti pun optimistis jika Inter perlahan bisa mulai menanjak klasemen untuk akhirnya mengudeta posisi puncak yang saat ini dikuasai Juve.
Peluang itu pun ada ketika Inter dan Juve saling berhadapan di Giornata 11, 3 November, setelah sebelumnya menghadapi Bologna serta Sampdoria.
"Selalu ada kewaspadaan bahwa tim ini selalu berusaha untuk tampil baik. Kami ingin finis di posisi setinggi mungkin, tapi kami harus melihat apa yang akan terjadi," ujar Zanetti seperti dilansir Football Italia.
"Misi kami adalah terus berkembang sebagai grup dan sebagai sebuah tim. Kami perlahan mulai menanjak di klasemen dan bermain lebih baik lagi," sambungnya.
Selain kian padunya skuad yang bermaterikan pemain senior dan muda, Zanetti juga menyoroti sosok Stramaccioni yang dinilainya sebagai sosok allenatore berkualitas, meski baru berumur 36 tahun.
"Stramaccioni punya pemikiran yang sangat jelas mengenai bagaimana kami harus bermain. Dengannya kami berharap mencapai level tertinggi," demikian Zanetti.
Dari delapan pertandingan yang sudah digelar, Juve punya 22 poin hasil tujuh kemenangan dan satu seri. Sementara Inter yang sempat naik-turun performanya, kini mulai stabil usai menyapu bersih empat partai terakhirnya.
Kini La Beneamata sudah ada di urutan keempat, punya 18 poin dan kalah selisih gol dari Lazio yang ada setingkat di atasnya. Dengan Napoli pun kini selisih hanya tinggal satu setelah Il Partenopei kalah dari Juve akhir pekan lalu.
Dengan penampilan saat ini, kapten tim Javier Zanetti pun optimistis jika Inter perlahan bisa mulai menanjak klasemen untuk akhirnya mengudeta posisi puncak yang saat ini dikuasai Juve.
Peluang itu pun ada ketika Inter dan Juve saling berhadapan di Giornata 11, 3 November, setelah sebelumnya menghadapi Bologna serta Sampdoria.
"Selalu ada kewaspadaan bahwa tim ini selalu berusaha untuk tampil baik. Kami ingin finis di posisi setinggi mungkin, tapi kami harus melihat apa yang akan terjadi," ujar Zanetti seperti dilansir Football Italia.
"Misi kami adalah terus berkembang sebagai grup dan sebagai sebuah tim. Kami perlahan mulai menanjak di klasemen dan bermain lebih baik lagi," sambungnya.
Selain kian padunya skuad yang bermaterikan pemain senior dan muda, Zanetti juga menyoroti sosok Stramaccioni yang dinilainya sebagai sosok allenatore berkualitas, meski baru berumur 36 tahun.
"Stramaccioni punya pemikiran yang sangat jelas mengenai bagaimana kami harus bermain. Dengannya kami berharap mencapai level tertinggi," demikian Zanetti.
Thursday, April 19, 2012
Livorno Pensiunkan Nomor Punggung Morosini
Livorno - Livorno resmi memensiunkan
kostum bernomor punggung 25 yang sebelumnya dikenakan oleh Piermario
Morosini, menyusul kematiannya akhir pekan lalu.
Morosini
menghembuskan nafas terakhirnya, Sabtu (14/4/2012), setelah mengalami
masalah jantung, di tengah-tengah pertandingan antara Livorno kontra
Pescara dalam lanjutan laga Seri B Italia.
Setelah mengalami
kejang dan terjatuh di lapangan, pemain Udinese yang sedang dipinjamkan
ke Livorno itu langsung mendapatkan perawatan dan dilarikan ke rumah
sakit.
Akan tetapi, pada prosesnya nyawa pemain berusia 25 tahun
itu tidak bisa diselamatkan. Morosini dinyatakan meninggal dan membuat
dunia sepakbola berkabung.
Sebagai tanda duka, Livorno kemudian berencana untuk memensiunkan nomor punggung Morosini. Hal itu kini dikonfirmasi oleh Amaranto.
"Klub
Sepakbola Livorno menyatakan bahwa nomor '25' akan dipensiunkan
selamanya dari sistem penomoran kami sebagai penghormatan terhadap
kenangan akan Piermario Morosini," sebut Livorno dalam keterangan yang
dilansir Football Italia.
Vicenza, yang dibela Morosini
tahun 2011 lalu--juga dalam status pinjaman, disebutkan telah mengambil
kebijakan serupa dengan kostum bernomor punggung 25 di klub tersebut.
Sunday, February 5, 2012
Buffon: Juve Melewatkan Kesempatan

Di giornata 22 ini, AC Milan, Udinese, dan Lazio gagal meraih angka penuh. Saat rival-rival terdekatnya itu terpeleset, Bianconeri juga hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Siena, Minggu (5/2/2012) malam WIB.
"Ini adalah kesempatan yang terlewatkan. Kami tidak menunjukkan penampilan terbaik, tapi bermain baik bukan jaminan untuk menang," sahut kiper 34 tahun ini di situs resmi klub.
Meski hanya meraih hasil imbang, Buffon masih menyimpan optimisme pada timnya. Ia yakin Juve ada di jalur yang benar.
"Pertandingan tidak berjalan seperti yang kami harapkan, tapi kami baik-baik saja dan yakin pada kemampuan kami."
"Kami tidak merasa tertekan, karena kami berhasil menjalankan peran tak terduga sebagai pesaing utama dan ada di puncak klasemen bisa menjadi dorongan," tutupnya.
Tuesday, January 31, 2012
Menanti Reaksi Inter & Udinese

Juve saat ini masih bertengger di pucuk klasemen dengan poin 44. Milan menguntit ketat di bawahnya dengan selisih satu angka. Keduanya sama-sama memetik poin penuh di giornata 20.
Kemenangan tersebut terbukti cukup krusial untuk Juve dan Milan mengingat dua pesaing lain, Udinese dan Inter, sama-sama kehilangan poin karena kalah; Udinese dibekuk Juve dan Inter kalah dari Lecce. Walhasil Udinese bergeming di posisi tiga dengan poin 38 sedangkan Inter (36 poin) digusur Lazio (35 poin) ke posisi lima.
"Penting buat kami memetik kemenangan. Kami jadi masih bisa membuntuti Juve dan sudah menjauhi kejaran lawan-lawan karena Udinese dan Inter kalah akhir pekan ini," ucap allenatore Milan Massimilano Allegri lega.
Akan tetapi, Udinese dan Inter jelas takkan mau berlama-lama kecewa dan niscaya lansung menargetkan kebangkitan di giornata 21 yang dihelat tengah pekan ini.
Udinese akan berusaha melakukannya di Stadio Friuli dengan menjamu Lecce, Kamis (2/2/2012) dinihari WIB. Sebagai salah satu dari dua tim yang belum pernah kalah di kandang sendiri musim ini--Juve adalah tim lainnya--Udinese jelas punya motivasi lebih menghadapi Lecce yang juga tak bisa diremehkan karena sedang percaya diri pasca kemenangan atas Inter.
Sementara itu Inter, yang menyudahi laju tujuh kemenangan beruntun di Seri A akibat kalah dari Lecce, jelas tak mau kehilangan angka lagi dan ingin kembali ke jalur positif. Dukungan publik Giuseppe Meazza akan memberi motivasi tambahan untuk Inter ketika menjamu Palermo tengah pekan ini.
Di partai giornata 21 ini Juve akan menjadi tim yang turun bermain lebih dulu dengan melawat ke markas Parma, Rabu (1/2) dinihari WIB. Jika bisa menang maka Juve, satu-satunya tim Seri A yang belum pernah kalah di laga tandang, tak pelak akan memberikan tekanan lebih untuk Milan yang sedang dalam posisi mengejar.
Milan sendiri akan terlibat duel sengit lawan Lazio di Olimpico. Rossoneri tak bisa menyepelekan Biancocelesti karena statistik mencatat bahwa empat pertemuan terakhir keduanya di Seri A selalu berakhir imbang.
Milan Bersiap Hadapi Februari yang Keras

Adalah kemenangan atas Lazio malam nanti yang akan bisa menjamin Milan bertengger di pucuk klasemen. Diavolo Rosso akan menggusur Juventus karena Bianconeri batal bertanding malam tadi setelah lapangan yang akan digunakan tertutup salju tebal.
Kalaupun nantinya Milan bisa memuncaki klasemen. itu sama sekali tak berarti jalan mereka akan lebih mudah. Di Februari ini misalnya, Rossoneri malah akan menjalani bulan yang sangat berat seiring berputarnya kembali Liga Champions dan Coppa Italia yang masuk fase semifinal.
"Kami punya beberapa pertandingan besar di Februari, semifinal Coppa Italia dan babak 16 besar Liga Champions. Kami harus bersiap dan memainkan seluruh pertandingan itu dalam kondisi mental dan fisik terbaik," sahut Allegri di situs resmi Milan.
Alesandro Nesta dkk akan menghadapi Juventus di leg pertama babak semifinal Coppa Italia. Pertandingan tersebut digelar di San Siro pada 8 Februari.
Sementara di ajang Liga Champions, Milan akan mencoba menghentikan kutukan tim Inggris di babak knock out saat menghadapi Arsenal. Juga di San Siro, laga akan dilangsungkan pada 15 Februari.
Di Seri A perjuangan Milan juga tak mudah. Berturut-turut lawan yang akan dihadapi adalah Lazio (tandang), Napoli (kandang), Udinese (T), Cesena (T), Juventus (K).
Friday, November 11, 2011
Moggi: Saya Dijadikan Kambing Hitam

Beberapa hari lalu pengadilan Italia memutuskan Moggi bersalah atas penipuan dan pengaturan olahraga yang membuatnya dijatuhi hukuman penjara lima tahun empat bulan. Itu merupakan sanksi hukum lanjutan yang diterima Moggi, setelah sebelumnya dilarang terlibat dalam semua aktivitas sepakbola seumur hidup.
Atas hukuman yang baru saja dijatuhkan padanya, Moggi menyatakan kekecewaannya. Ia merasa dirinya hanya dijadikan kambing hitam dari skandal yang membuat Juventus harus turun ke Serie B pada tahun 2006 itu.
"Saya tidak mengharapkan ini setelah semua bukti yang saya berikan di pembelaan, tapi mungkin hukuman ini sudah tertulis," ujar pria 74 tahun itu seperti dikutip oleh Football Italia.
"Saya berharap kalimat 'hukum yang sama bagi semua orang' itu terbukti. Saya jelas kecewa. Setelah semua pengadilan ini saya merasa seperti 'kambing hitam'," keluhnya.
Moggi tak tinggal diam atas hukuman yang dijatuhkan padanya itu. Ia berniat mengajukan banding setelah merasa ada beberapa keganjilan dalam proses peradilannya.
"Ada beberapa keganjilan dan kami tentu akan mengajukan banding," tukasnya.
Saturday, October 22, 2011
Galliani Tepis Kritik Terhadap Milan

Tampil sebagai juara bertahan, Milan mengawali musim ini dengan tidak memuaskan. Sampai giornata 6, Milan bahkan baru bisa bertengger di papan tengah, posisi 13, karena baru bisa memetik delapan poin.
Di antara hasil-hasil mengecewakan Milan tersebut, terselip kekalahan dari Juve dan Napoli. Milan kalah 1-3 saat melawat ke markas Napoli dan kemudian menyerah 0-2 dari Juve.
Ditambah fakta bahwa Juve dan Napoli juga memiliki posisi lebih baik ketimbang Milan di papan klasemen, Milan musim ini pun banyak dinilai lebih inferior dari Juve dan Napoli.
"Belakang aku sudah mendengar banyak kabar yang tidak aku sukai, terkait Milan. (Padahal) Kita bicara mengenai sebuah klub yang sudah memenangi 28 trofi dalam 25 tahun terakhir," sergah Galliani di Il Corriere dello Sport.
Merasa bahwa anggapan itu tidak memiliki dasar valid, Galliani pun makin heran dengan adanya penilaian miring terhadap Milan saat ini.
"Jika aku harus sepaham dengan kabar-kabar itu, aku akan bilang bahwa tiga poin lawan Palermo berguna untuk menjauhi zona degradasi, bahwa kami tampil buruk karena membeli pemain seperti (Alberto) Aquilani dan (Antonio) Nocerino, sedangkan Napoli dan Juventus membelanjakan uang dengan sempurna."
"(Tapi) Itu tidaklah benar. Aku tidak mengerti kenapa hal tersebut bisa muncul dan aku sama sekali tidak setuju dengannya," tegas Galliani.
Friday, August 26, 2011
Milan dan Inter Masih Unggulan Teratas

Dari segi kekuatan, Milan dan Inter tidak banyak berubah. Beberapa pemain andal pergi, tetapi pemain yang diproyeksikan jadi pengganti pun menjanjikan kualitas yang mumpuni.
Milan misalnya. Mereka memang kehilangan Andrea Pirlo, metronom permainan yang memilih pinangan Juventus. Tapi dengan beragamnya pilihan di lini tengah sesungguhnya kerisauan Milanisti bisa ditekan.
Sementara itu, Inter nyaris pasti akan kehilangan Samuel Eto'o yang dibidik Anzhi Makhachkala. Kabarnya, Nerazzurri membidik Diego Forlan dari Atletico sebagai andalan barunya.
Tapi di luar itu, lini depan Inter masih punya Diego Milito, Goran Pandev dan Giampaolo Pazzini. Mereka juga mendatangkan striker 18 tahun dari Feyenoord, Luc Castaignos.
Di bursa-bursa taruhan Eropa, Milan ditempatkan sebagai unggulan pertama. Seperti misalnya di Ladbrokes, Milan mendapat koefisien 2,25, lebih kecil dari koefisien Inter yang ada di posisi 2,5.
Di rumah taruhan William Hill, Milan diberi koefisien 2,25 dan Inter diberi koefisien 2,38. Sedangkan di rumah judi Betfair, Milan mendapat koefisien 3,6 dan Inter mendapat 3,15.
Selain Milan dan Inter, klub-klub lain dipandang tidak punya kans cukup besar buat jadi scudetto. Klub seperti Juventus, AS Roma, Napoli, Udinese dan Lazio diprediksi hanya akan memperebutkan zona Liga Champions.
Juventus misalnya. Di Ladbrokes, mereka ditempatkan sebagai unggulan ketiga dengan koefisien 5,5. Di William Hill dan Betfair juga ditempatkan sebagai unggulan ketiga dengan koefisien 6,5 dan 7. Roma, Napoli, Udinese dan Fiorentina berada di belakangnya.
Monday, August 15, 2011
Elia Mau Klub yang Lebih Besar dari Juve
Hamburg - Hamburg SV memutuskan tidak menjual Eljero Elia ke Juventus. Keputusan itu tidak disesalkan oleh Elia karena dia memang tidak tertarik bergabung dengan klub raksasa Italia itu. Kenapa?
Juve telah mengajukan tawaran sebesar tujuh juta euro untuk menggaet Elia. Namun, Hamburg menolak tawaran itu dan lantas menegaskan kalau pemainnya tersebut tidak dijual.
Winger internasional Belanda ini tampak senang-senang saja dengan keputusan klubnya menolak tawaran dari La Vecchia Signora karena ingin bergabung dengan klub yang lebih besar.
"Klub bilang kepadaku kalau mereka tidak membiarkan aku bergabung Juventus, tapi itu bukan masalah buatku," ungkap Elia kepada Hamburger Morgenpost.
"Aku telah setuju dengan klub bahwa akami akan mengadakan pembicaraan terbuka jika sebuah klub besar seperti Arsenal atau Chelsea datang."
"Tak butuh bicara jika klub yang selevel HSV tertarik kepadaku. Juventus memang salah satu tim terbaik di Italia tapi mereka tidak lebih baik dari Hamburg, menurut pendapatku," demikian dia.
Juve telah mengajukan tawaran sebesar tujuh juta euro untuk menggaet Elia. Namun, Hamburg menolak tawaran itu dan lantas menegaskan kalau pemainnya tersebut tidak dijual.
Winger internasional Belanda ini tampak senang-senang saja dengan keputusan klubnya menolak tawaran dari La Vecchia Signora karena ingin bergabung dengan klub yang lebih besar.
"Klub bilang kepadaku kalau mereka tidak membiarkan aku bergabung Juventus, tapi itu bukan masalah buatku," ungkap Elia kepada Hamburger Morgenpost.
"Aku telah setuju dengan klub bahwa akami akan mengadakan pembicaraan terbuka jika sebuah klub besar seperti Arsenal atau Chelsea datang."
"Tak butuh bicara jika klub yang selevel HSV tertarik kepadaku. Juventus memang salah satu tim terbaik di Italia tapi mereka tidak lebih baik dari Hamburg, menurut pendapatku," demikian dia.
Thursday, June 16, 2011
'Leonardo Takkan Gegabah Soal Masa Depannya di Inter'

Kemarin Presiden Inter Massimo Moratti menyebut bahwa eks allenatore AC Milan itu memang tidak menginginkan untuk jadi pelatih di masa depan. Maka ia pun mempersilakan Leonardo untuk mengikuti keinginannya, yaitu jadi seorang direktur teknik.
Tapi tak lama kemudian Moratti langsung mengklarifikasi pernyataannya itu dan disebutnya Leonardo masih bisa bertahan sebagai pelatih Nerazzurri musim depan.
Kabar ini tentunya akan masih berseliweran hingga beberapa pekan depan. Tapi jika memang Leonardo pun nantinya tak jadi lagi pelatih, itu adalah keputusan yang tepat.
Penilaian itu keluar dari mulut mantan anak asuhnya di AC Milan, Luca Antonini, yang menganggap Leonardo akan sama bagusnya sebagai pelatih maupun direktur teknik. Karena pria 42 tahun itu bertalenta hebat.
"PSG adalah bagian dari masa lalunya dan tidak bersinar dalam beberapa tahun terakhir. Leonardo adalah orang tepat untuk membangkitkan klub ini," urai Antonini soal gosip Leonardo ke PSG.
"Leo butuh untuk menentukan apakah yang akan dia lakukan: apakah sebagai pelatih atau direktur? Saya yakin dia akan melakukan keduanya sama baik, jadi ini bukanlah pilihan yang mudah," sambungnya.
"Saya yakin Leonardo akan membuat keputusan yang rasional. Jika dia benar-benar pindah, maka dia telah memikirkannya dengan masak-masak," tuntasnya seperti dilansir Football Italia.
Wednesday, March 30, 2011
Jelang Derby Milan Galliani: Absennya Ibra Akan Pengaruhi Milan

Ibra tidak akan tampil karena menjalani hukuman larangan bertanding akibat kedapatan memukul Marco Rossi saat Milan berjumpa Bari beberapa waktu silam.
Awalnya Ibra dijatuhi skorsing sebanyak tiga laga. Namun banding yang diajukan Milan diterima Komisi Disiplin dan menyusutkan sanksi itu menjadi dua laga saja. Namun demikian penyerang jangkung ini tetap absen di Derby Milan, akhir pekan ini.
Absennya Ibra tampaknya cukup bikin kubu Il Diavolo Rosso ketar-ketir. Penyerang berusia 29 tahun tersebut merupakan top skorer timnya saat ini. Ibra juga menjadi penentu kemenangan Milan di pertemuan pertamanya dengan Inter di awal musim lalu.
"Anda masih dapat kalah di derby namun menjuarai liga dan begitu pun sebaliknya. Ini akan menjadi laga yang menentukan jika digelar di akhir kompetisi di mana jarak kedua tim tidak lebih dari tiga poin," Wakil Presiden Milan Adriano Galliani seperti diberitakan AFP.
"Ibra sungguh pemain yang krusial di setiap pertandingan kami, baik dalam menyerang maupun saat bertahan. Saya tidak tahu apakah anda (jurnalis) memperhatikan apa yang sudah dia lakukan saat bertahan dari tendangan sudut dan tendangan bebas.
"Dia adalah pemain yang amat vital, sungguh disayangkan dia tidak dapat bermain di dalam derby tapi masih akan ada tujuh pertandingan lagi," pungkas dia.
Milan kini masih berada di puncak klasemen dengan keunggulan dua angka dari Inter yang ada di bawahnya. Di urutan tiga ada Napoli yang cuma selisih satu angka dari Nerazzurri.
'Seri A Bakal Jadi Liga Kelas Dua di Eropa'

Penilaian itu dikeluarkan oleh Direktur AC Milan Umberto Gandini terkait kondisi persepakbolaan di negaranya saat ini. Krisis keuangan yang melanda sebagian besar klub serta rendahnya animo penonton di sana jadi penyebabnya.
Contoh saja rataan penonton di stadion-stadion klub Seri A musim lalu hanya 24.603. Bandingkan dengan Bundesliga yang mencapai angka 42.441 per partai atau di Liga Inggris 34.150 serta di La Liga yaitu 27.699.
Meski Italia mengalami peningkatan yang cukup sigfinikan di rating televisi yaitu 20 persen (mencapai angka 1,41 juta dollar AS) terkait hak siar kolektif para peserta Seri A.
"Sepakbola Italia mengalami masalah besar. Ada penurunan dalam jumlah besar fans yang menonton ke stadion dan semakin banyak yang menonton lewat televisi," tutur Gandini kepada Reuters.
"Masalahnya adalah kesempatan untuk menaikkan pendapatan dan turnover. Kami mempunyai kontrak yang bagus dengan stasiun televisi meskpun jika ada sentralisasi hak klub-klub besar," sambungnya.
"Kami mempunyai pemasukan komersial walaupun tidak terlalu besar. Namun kami sangat sedikit mendapat pendapatan dari stadium, konsensi dan merchandise. Ini jadi gap yang besar antara Italia dengan Inggris serta Spanyol khususnya," sesalnya.
Selain soal rendahnya animo penonton, prestasi wakil-wakil Italia di kompetisi Eropa dari tahun ke tahun kian menurun. Contoh saja musim ini mereka hanya tinggal menyisakan Inter Milan yang masih bertahan di perempatfinal Liga Champions.
Maka tak heran jika koefisien Bundesliga kini menggeser Italia di peringkat ketiga, yang mana mereka berhak mengirimkan empat wakil ke Liga Champions pada musim 2012-2013. Seri A pada musim itu cuma bisa menyertakan tiga wakil.
"Kami tidak begitu bagus di Liga Europa. Klub-klub Jerman sangat bagus yang mana mempengaruhi ranking UEFA. Alasannya mungkin karena klub-klub kami di Liga Europa tidak punya skuad memadai untuk bermain di dua kompetisi yang berpengaruh pada pemasukan dari pertandingan," analisa Gandini.
"Kemampuan untuk berinvestasi adalah kunci untuk membawa para pemain top. Seluruh pemain terbaik kami punya di awal tahun 1990 dan sesudah itu mereka pindah ke Spanyol," tuntasnya.
Thursday, March 10, 2011
'Inter Siap Sulitkan Milan'

Milan - Samuel Eto'o menjamin AC Milan tak akan nyaman menduduki posisi capolista Seri A. Sebab, Inter Milan siap membuat Rossoneri dalam kesulitan.
Milan untuk sementara masih menghuni peringkat teratas klasemen sementara dengan 61 poin dari 28 laga. Inter membuntuti satu strip di bawahnya dengan selisih lima poin.
Dengan sepuluh pertandingan tersisa, Eto'o yakin timnya masih berpeluang untuk menyalip Milan dan mempertahankan scudetto.
"Perburuan scudetto masih terbuka. Kami akan memperjuangkannya. Kami ingin menang," lugas striker Kamerun tersebut, seperti dikutip Football-Italia.
"Kami akan berjuang sampai akhir dan saya harap kami bisa mengulang apa yang kami lakukan tahun lalu," ujar Eto'o.
Pemain 30 tahun ini mengakui bahwa Milan saat ini berada dalam posisi yang lebih baik. Meski demikian, dia menyebut timnya siap menyulitkan Milan.
"Milan sekarang lebih baik karena mereka ada di puncak, tapi kami punya segalanya untuk membuat mereka dalam kesulitan," janjinya.
Dalam lanjutan Seri A akhir pekan ini, Inter akan bertandang ke markas Brescia, Sabtu (12/3/2011) dinihari WIB. Sementara Milan akan menjamu Bari, Minggu (13/3/2011) malam WIB.
Menanti Reaksi Milan & Roma Pasca Liga Champions

Jakarta - AC Milan dan AS Roma baru saja menelan pil pahit di kancah Eropa. Kembali ke Seri A, keduanya sudah dinanti tantangan berat: Milan mempertahankan posisi dan Roma beradu dalam derby.
Langkah Milan dan Roma di Liga Champions terhenti di babak 16 besar. Rossoneri disungkurkan Tottenham Hotspur sedangkan Giallorossi digusur Shakhtar Donetsk.
Berangkat dari hasil tersebut, Milan kini setidaknya bisa lebih fokus ke Seri A di mana mereka sejauh ini masih memuncaki klasemen dengan keunggulan lima poin dari pengejar terdekat, Inter Milan.
"Fokus kami kini pindah ke liga. Penampilan (lawan Spurs) ini memberikan kami banyak kepercayaan diri," tegas Pelatih Milan Massimiliano Allegri di Yahoosports.
Dalam upaya mengamankan posisi tersebut, pada giornata 29 ini Milan akan menghadapi Bari yang merupakan juru kunci klasemen. Maka di atas kertas mestinya Zlatan Ibrahimovic cs mampu meraih angka maksimal di San Siro, Minggu (13/3/2011).
Inter sementara itu terlihat semakin bersemangat mengejar Milan. Sang juara bertahan bertekad terus memberikan tekanan kepada rival sekotanya tersebut.
"Kami akan bertarung sampai akhir dan aku harap kami mampu meraih apa yang kami capai musim lalu," lugas penyerang Samuel Eto'o di Football Italia.
Panas di Olimpico Roma
Giornata 29 Seri A juga akan mengetengahkan duel panas antara dua tim asal kota Roma, AS Roma dan Lazio, yang acap disebut derby della Capitale alias derby ibukota.
Rivalitas antara Roma dan Lazio terkenal sengit dan ini nicaya akan tercermin di lapangan Stadion Olimpico Roma nanti.
Di papan klasemen, Lazio untuk sementara menempati posisi empat di antara Napoli yang ada di posisi tiga dan Udinese di peringkat lima. Dengan poin ketiganya berselisih tipis, Biancocelesti sudah pasti bertekad menang atas Roma agar bisa tetap berada di zona Liga Champions.
Sementara itu Roma yang berada di tempat keenam bukan hanya mengincar angka untuk membenahi posisi. Lebih dari itu, Giallorossi ingin menang dari rival beratnya guna bangkit dari hasil pahit di Liga Champions.
Leonardo: Brescia Dulu Baru Bayern

Milan - Inter Milan mesti menjaga gengsi Italia sebagai satu-satunya tim yang tersisa di Liga Champions. Tapi sebelumnya, Nerazzurri mau fokus ke Seri A dulu.
Tersingkirnya AC Milan dan AS Roma dari kancah Liga Champions pada tengah pekan ini menambah buruk kiprah wakil-wakil Italia di pentas Eropa, setelah sebelumnya juga sudah tersapu bersih dari Liga Europa.
Dengan fakta itu Seri A kini tinggal menyisakan Inter saja di kompetisi Eropa, di mana mereka sedang dihadapkan dengan tim Bundesliga Bayern Munich di babak 16 besar.
Sebagai catatan, Bundesliga adalah kompetisi yang sudah "mengambil" jatah Seri A di Liga Champions sedari musim 2012/13 mendatang. Maka jika Inter sukses menyingkirkan Bayern, publik Italia niscaya ikut senang. Ini tak ayal menambah gengsi duel tersebut.
Selain gengsi, Inter juga memikul beban lain yakni bangkit dari kekalahan 0-1 saat menjamu Bayern di leg I. Guna bertahan, La Beneamata mutlak menang dan unggul agregat saat dijamu Bayern, Rabu (16/3/2011) dinihari WIB.
Sebelum partai krusial itu sendiri Inter harus menghadapi Brescia di kancah Seri A, Sabtu (12/3/2011) dinihari WIB. Laga ini tidak kalah penting karena tim besutan Leonardo itu juga tengah mengejar pemuncak klasemen Milan yang unggul lima angka.
Dengan dua pertandingan penting sudah menunggu, Leonardo dituntut harus pintar-pintar meracik strategi. Ia memulai dengan "mengabaikan" Bayern dulu.
"Kami hanya fokus ke partai (lawan Brescia) nanti. Para pemain saya sangat termotivasi untuk menghadapi Brescia dan itu pertanda bagus," ujarnya di ESPN Star.
Brescia, nilai Leonardo, layak dapat perhatian penuh dari Inter untuk sementara waktu karena bukan lawan yang mudah untuk ditaklukkan. Apalagi nanti Brescia akan tampil di kandang sendiri.
"Menang tidak akan mudah karena Brescia adalah tim yang sulit ditebak. Mereka selama ini tampil konsisten di kandang," akunya.
Sunday, February 6, 2011
Motta Kini Italia

Roma - Thiago Motta aslinya adalah pesepakbola asal Brasil. Namun tak kunjung mendapat panggilan dari Seleccao, pada akhirnya Motta memilih untuk membela panji timnas Italia.
Gelandang Inter Milan berusia 29 tahun itu termasuk dalam skuad Cesare Prandelli yang disiapkan untuk laga friendly melawan Jerman, 9 Februari besok.
Kabar Motta akan berbaju Azzurri sebenarnya sudah beredar sejak pekan lalu saat si pemain mengaku sudah dihubungi Prandelli mengenai kemungkinan dirinya bergabung ke sana. Meski baru sekitar tiga tahun tinggal di Negeri Pizza, Motta bisa membela Italia karena darah yang didapat dari sang kakek.
Namun sempat terjadi perdebatan karena Motta sebelumnya sempat bermain bagi timnas U-23 Brasil saat Piala Emas tahun 2003. Namun karena itu sifatnya undangan, jadi tak dianggap sebagai panggilan resmi.
Kini kabar itu bukan sekadar isapan jempol karena Motta jadi pemain naturalisasi ketiga sejak Prandelli memegang La Nazionale, setelah Amauri (Brasil) dan Cristian Ledesma (Argentina).
Selain Motta, Prandelli pun kembali membawa kiper Juventus Gianluigi Buffon yang absen lama karena cedera serta Antonio Cassano yang mulai menemukan performanya sejak bergabung dengan AC Milan.
Debutan lain yang ada di antara 23 nama yang dibawa Prandellli adalah playmaker Parma Sebastian Giovinco dan penyerang pinjaman Juve dari Cagliari, Alessandro Matri
Kiper: Buffon (Juventus), Sirigu (Palermo), Viviano (Bologna)
Bek: Astori (Cagliari), Bonucci (Juventus), Cassani (Palermo), Criscito (Genoa), Chiellini (Juventus), Maggio (Napoli), Ranocchia (Inter)
Gelandang: Aquilani (Juventus), De Rossi (Roma), Giovinco (Parma), Mauri (Lazio), Montolivo (Fiorentina), Thiago Motta (Inter), Nocerino (Palermo), Palombo (Sampdoria)
Penyerang: Borriello (Roma), Cassano (Milan), Matri (Juventus), Pazzini (Inter), Rossi (Villarreal)
Friday, February 4, 2011
Laga Sengit di Kota Milan

Milan - Liga Italia pekan ini menyajikan pertarungan besar antara Inter Milan yang akan melawan AS Roma. Sedangkan AC Milan meladeni lawan yang bakal menyulitkan mereka, Genoa.
Pertandingan antara Inter versus Roma bakal digelar di Giuseppe Meazza, Senin (7/2/2011) dinihari WIB.
Kubu tuan rumah telah kembali ke jalurnya sejak ditangani oleh Leonardo. Dalam tujuh partai terakhirnya di Seri A, Nerazzurri cuma sekali kalah.
Meski demikian, Roma juga punya rekor yang tak kalah bagus. Dalam tujuh laga terkahirnya, Francesco Totti dkk. lima kali menang, sekali imbang dan sekali kalah.
Kemenangan jelas menjadi target utama kedua kubu. Inter yang kini ada di urutan tiga, butuh angka penuh untuk merapatkan jaraknya dengan sang pemimpin AC Milan.
Begitu juga dengan Giallorossi yang dua strip di bawah lawannya itu. Jika berhasil meraih tiga poin maka mereka berpeluang kembali ke papan atas.
Namun tampaknya itu bakal berat bagi Roma karena Inter lebih superior dengan perbandingan kemenangan 5:3 dalam 10 laga terkahirnya. Dua sisanya berakhir sama kuat.
Bukan hanya itu saja, Inter juga terlihat perkasa di kandang. Terakhir kali Javier Zanetti dkk. mengecap kekalahan di publik sendiri saat ditekuk 0-1 dari Milan medio November lalu.
Sedangkan saat berhadapan dengan Roma, Inter tidak pernah kalah di Giuseppe Meazza. 'Si Biru-Hitam' berhasil memenangi empat dari enam laga kandang terakhirnya dan sisanya tertahan.
Sehari sebelumnya, Milan akan melawat ke markas Genoa.
Walau lebih diunggulkan, Rossonerri seyogyanya tak boleh lengah karena menurut statistik Genoa sanggup menjadi batu sandungan Zlatan Ibrahimovic dkk.
Dalam lima pertamuan terkahirnya, kedua sama-sama dua kali menang dan sekali berakhir seri. Tetapi Milan sulit menang jika laga digelar di Communale Luigi dengan cuma sekali menang dari lima lawatan terakhirnya.
Di saat yang bersamaan, Juventus akan bertandang ke Saint Elia untuk berhadapan dengan Cagliari. Poin penuh wajib diperoleh untuk mendongkrak kepercayaan diri Milos Krasic dkk. Pasalnya mereka cuma mereguk sekali kemenangan dalam lima partai terakhirnya.
Dua tim yang ada di posisi empat besar, Lazio dan Napoli mendapat lawan yang relatif lebih mudah. Bianceleste menjamu Chievo dan Napoli kedatangan tim yang ada di zona degradasi Cesena.
'Dihantam' Kozak, Legrottaglie Sempat Khawatir Mati

Milan - Nicola Legrottaglie mengalami debut menyeramkan bersama AC Milan. Bukan karena timnya kalah, tapi pengalaman nyaris mati setelah dia berbenturan dengan pemain Lazio.
Legrottaglie langsung dimainkan Massimilliano Allegri hanya sehari setelah resmi didatangkan dari Juventus. Malang buat bek senior itu, dia tak dapat bermain penuh karena mengalami cedera usai berbenturan dengan pemain muda Lazio, Libor Kozak.
Usai kepalanya beradu dengan lutut lawan, Legrottaglie langsung terkapar di atas lapangan. Dia terlihat tak bergerak selama beberapa menit sebelum kemudian dibawa ke rumahsakit dan menghabiskan malam di sana.
"Saya pikir saya akan mati. Saya sudah menjalani scan dan syukurlah semua baik-baik saja. Tak ada akibat serius dar kejadian tersebut," sahut Legrottaglie di Football Italia.
Diakui bek 34 tahun itu, menyaksikan rekaman kejadian dari laga yang berkesudahan 0-0 masih memunculkan kengerian. Meski begitu Legrottaglie sama sekali tak menyalahkan Kozak atas cedera yang menimpanya.
"Semakin saya melihat kejadian tersebut, itu semakin mengerikan karena selama lima menit saya terjatuh saya tak bisa menggerakan kaki dan tangan. Dalam periode lima menit tersebut saya menyaksikan film dari kehidupan saya dalam pikiran."
"Saya tak menyalahkan Kozak atas kejadian tersebut. Saya tidak berpikir dia melakukannya dengan disengaja," tuntas dia.
Camoranesi Mudik ke Argentina

Buenos Aires - Karier Mauro Camoranesi berlanjut di tanah kelahirannya, Argentina. Eks bintang Juventus itu bergabung dengan klub divisi satu Negeri Tango, Lanus.
Diberitakan Reuters, Camoranesi yang meninggalkan VfB Stuttgart pekan lalu akan secara resmi diperkenalkan oleh Lanus pada hari ini. Pemain yang ikut membawa Italia jadi juara Piala Dunia 2006 itu dikontrak selama dua tahun.
"Saat ini semua sudah disepakati. Camoranesi sudah berbicara dengan pelatih Gabriel Schurrer. Dia akan mulai berlatih bersama skuad pada Kamis," terang presiden Lanus, Nicolas Russo.
Camoranesi lahir di Tandil, Argentina, 34 tahun silam. Dia mengawali karier sepakbolanya di klub lokal Aldosivi.
Setelah sempat bergabung dengan beberapa klub Argentina lain, dia hijrah ke Meksiko untuk bergabung dengan Cruz Azul pada tahun 1998. Dua tahun membela Cruz Azul, pemain yang mengoleksi 55 caps bersama timnas Italia ini digaet klub Seri A, Verona.
Di Verona-lah nama Camoranesi mulai mencuri perhatian. Juventus yang kepincut akhirnya memboyongnya ke Turin pada tahun 2002.
Selama membela Bianconeri, pemain bernama lengkap Mauro German Camoranesi Serra tersebut meraih satu gelar Seri A dan dua gelar Piala Super Italia. Prestasi tertingginya adalah saat mengangkat trofi Piala Dunia bersama Azzurri tahun 2006.
Subscribe to:
Posts (Atom)