Manchester - Kecemerlangan David Silva selama memperkuat Manchester City membuatnya kini jadi pemain pujaan fansnya. Nasib sebaliknya dialami di timnas Spanyol, ia seperti sedikit dilupakan Vicente Del Bosque.
Bagi penggemar La Liga dan juga timnas Spanyol, nama David Josue Jimenez Silva tentunya tak asing lagi. Aksinya bersama Valencia sejak musim 2006-2007 sudah memikat dan menarik perhatian banyak klub besar Eropa.
Namun berkali-kali itu pula Valencia menolak tawaran dari klub-klub tersebut hingga akhirnya krisis keuangan klub membuat El Che harus menjual Silva musim panas tahun lalu ke City.
Sebagai pendatang baru di Liga Inggris, Silva menunjukkan kelasnya sebagai salah satu pesepakbola terbaik asal Negeri Matador. Tak butuh waktu lama untuknya beradaptasi dengan sepakbola Britania dan ia pun langsung jadi salah bintang di City
Sumbangan enam gol dan 15 assist dari 53 penampilannya di seluruh kompetisi adalah catatan di tahun pertamanya berkostum The Citizens. Gelar Piala FA pun sukses disumbangkannya ke lemari trofi klub.
Berlanjut ke musim ini, Silva masih belum berhenti memberikan sensasi. Laju positif City di Premier League, di mana mereka kini memimpin di puncak, tak lepas dari peran Silva. Memang baru tiga gol yang dicetak, tapi pria berkaki kidal ini sudah menyumbang sembilan assist.
Ditambah aksi invidunya di atas lapangan, Silva pun banjir pujian. Ia dianggap sebagai nyawa City saat ini dan Roberto Mancini sebagai manajernya mengakui hal itu.
"Saya melihatnya pertama kali ketika dia bermain melawan saya dan Inter Milan di Liga Champions. Saya rasa tahun 2005," kenang Mancini saat eks klubnya, Inter, bertemu Valencia, di fase grup Liga Champions.
"Dia masih sangat muda, namun dia adalah pemain fantastis saat itu. Dia berkembang dengan pesat dan kini dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia," lanjutnya di Mirror.
"Ketika ia datang ke Manchester City taun lalu, dalam dua bulan pertamanya, dia tidak sering bermain. Dia hany satu dua kali bermain," papar Mancini.
Namun sayang kecemerlangannya bersama City tak berbanding lurus dengan kariernya di level timnas. Semenjak tongkat kepelatihan pindah ke Del Bosque, Silva yang jadi andalan Luis Aragones di Piala Eropa 2008, kerap dibangku cadangkan.
Alasannya apalagi kalau bukan mengakomodir Andres Iniesta dan Pedro Rodriguez untuk bermain bersama Xavi Hernandez di trio gelandang dalam formasi 4-2-3-1, untuk menyokong David Villa atau Fernando Torres di lini depan.
Bahkan Silva beberapa waktu lalu sempat mengeluhkan minimnya kesempatan main di timnas La Furia Roja, meskipun ia tampil bagus di klub. Tapi dengan apa yang ditampilkannya saat ini, Del Bosque mau tak mau harus "berani" memainkannya jika ingin Spanyol mempertahankan trofi di Polandia-Ukraina tahun depan.
Setidaknya performa pengoleksi 52 caps dan 13 gol itu, saat Spanyol mengalahkan Skotlandia 3-1 di kualifikasi Piala Eropa 2012 lalu, bisa membuat hati Del Bosque luluh.
"Saya pikir Liga Primer Inggris sangat penting untuk dirinya. Dia sudah mempunyai segalanya dan dia punya teknik yang bagus. Namun untuk bermain di Inggris, dia harus meningkatkan kekuatan dan ketahanan tubuhnya," saran Mancini.
"Kini ia mulai mencetak banyak gol dan membuat assist dan bertarung untuk mendapatkan bola. Untuk alasan ini, David adalah pemain yang sangat, sangat kuat," pungkas Mancini.
No comments:
Post a Comment